Meluapkan Amarah

Brandon Prajogo
3 min readSep 30, 2023

--

Sumber gambar: Timur Weber / Pexels

Terlepas dari banyaknya situasi di dunia ini yang tidak berpihak kepada kita, masih banyak hal yang bisa kita syukuri. Salah satu hal yang membuat saya bersyukur selama hidup yaitu dapat dipertemukan dengan orang-orang baru. Orang-orang yang saya maksud yaitu orang tua, teman-teman, saudara, bapak/ibu guru, dan juga orang yang saya temui di jalan raya.

Ketika berkenalan atau hidup bersama mereka, saya menyadari setiap dari mereka memiliki kelebihan dan potensinya masing-masing. Ada yang jago matematika, menggambar, mengajar, olahraga, menulis, bermain musik, berbicara di depan umum, bahkan membuat suara kentut dengan tangan sebenarnya juga bisa disebut kelebihan. Karena itu bisa dengan yang mudah saya katakan, tidak ada orang yang bodoh di dunia ini.

Mungkin dari beberapa kalimat yang saya tulis tadi, kalian dapat menyimpulkan satu kelebihan saya yaitu menulis. Atau bagi yang suka melihat Instagram, atau berkenalan dengan saya akan menjawab kalau saya jago fotografi.

Memang jawaban tersebut benar adanya. Namun sebenarnya masih ada satu kelebihan yang saya baru sadar, dan sebenarnya kelebihan ini bisa dimiliki oleh kalian.

Sesuai judul, kelebihan yang saya maksud yaitu mengendalikan emosi. Mengendalikan emosi berarti kita mengatur di mana dan bagaimana kita meluapkan rasa senang, sedih, marah, dan kecewa. Kedengarannya sangat sepele, tapi mengendalikan emosi akan membuat orang lain akan merasa lebih nyaman untuk berinteraksi dengan kita, sehingga sangat berpengaruh bagi pergaulan, pekerjaan, dan kehidupan pribadi. Biasanya yang paling susah dikendalikan adalah emosi amarah kita.

Mungkin kamu atau orang yang kamu kenal pernah mengalami situasi yang begitu menjengkelkan, sehingga berkelahi dengan orang lain ataupun sampai merusak barang. Itu bisa menjadi pertanda belum bisa mengelola emosi dengan baik. Ada beberapa tips yang biasa saya lakukan ketika menghadapi amarah.

Berpikir sebelum Bertindak

Sebelum meluapkan amarah ke orang lain, coba pikirkan terlebih dahulu dampak yang bisa dirasakan orang tersebut. Apakah dengan kamu memarahinya akan membuat orang tersebut menjadi sadar diri lalu berubah menjadi lebih baik, atau justru sebaliknya? Apakah dengan memarahinya dapat mendatangkan hal postif bagimu atau sebaliknya?

Jika setelah kamu pikir, kamu yakin ingin meluapkan amarah ke orang lain, lakukanlah dengan dalam batas yang wajar. Batas yang wajar itu gimana? Wajar itu berarti marah dengan durasi secukupnya, tidak berhari-hari hanya marah kepada orang tersebut dan jangan pernah menggunakan kekerasan dalam bentuk apapun.

Selain itu, media atau lokasi ketika marah juga perlu dilakukan. Marah dengan menyampaikannya secara pribadi tentunya lebih baik dibanding saling adu mulut di media sosial.

Karena niatnya ingin menjerat pakai amarah, eh malah terjerat pidana~

Diam itu Emas

Jika setelah kamu pikir, kamu yakin tidak ingin meluapkan amarah ke orang lain, maka diam adalah solusi terbaik. Jangan keluarkan satu kata pun. Diam membantumu meredakan emosi, serta membantumu berpikir jernih untuk menyelesaikan masalah.

Alihkan dengan Kegiatan Positif

Jika masih kurang, kamu juga bisa mengalihkan dengan kegiatan yang bermanfaat untuk dirimu, misalnya dengan berolahraga. Selain membuat tubuh semakin sehat, sudah banyak artikel yang menjelaskan bahwa berolahraga dapat menurunkan stres.

Selain olahraga, cara lain yang merupakan favorit saya yaitu mendengarkan musik. Kamu bisa mulai dengan membuat playlist di platform digital seperti YouTube, Spotify, atau Apple Music dan isilah playlist tersebut dengan lagu-lagu favoritmu. Saya percaya bahwa tidak ada lagu yang jelek, cringe, atau ketinggalan zaman karena setiap orang memiliki selera musik yang berbeda.

Curhat Aja!

Punya temen dekat atau sahabat? Nah, coba ceritakan masalahmu ke mereka. Bercerita juga bisa jadi sarana meluapkan perasaanmu tanpa harus marah. Selain itu, nasihat atau dukungan dari mereka pastinya akan membuat dirimu menjadi lebih baik atau mungkin akan menyelesaikan masalahmu.

Marah itu boleh dan wajar. Berbeda dari robot, kita merupakan manusia yang punya perasaan. Namun ada kalanya, kita perlu mengendalikan amarah kita demi kebaikan orang lain dan diri kita sendiri.

--

--